Rajah 1 : kejadian pelangi
Rajah 2 : pelangi
PELANGI
- Pelangi atau bianglala adalah
gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Cahaya matahari adalah cahaya
polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari
sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia
sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang
akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
dan ungu.
Panjang
gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa
dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna.
Di dalam spektrum warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan
biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang
gelombang.
Pelangi
tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi
karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari
melewati butiran air, ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar
menjadi spektrum warna pelangi. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah
mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air
lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang
jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar
kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya.
Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di
paling bawah pelangi.
Pelangi
terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata,
jika titik pandang di tempat yang tinggi misalnya dari pesawat terbang dapat
terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi
hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari
sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di
antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut.
Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu
garis lurus.
Rajah 4: Imej Pasang Surut Air Laut
KEJADIAN PASANG SURUT
- Pasang surut ialah naik dan turunnya paras air laut akibat kesan putaran Bumi dan tarikan graviti Bulan. Pasang surut ini berlaku di kawasan pantai dan muara sungai, lazimnya dua kali pasang dan dua kali surut sehari. Waktu air pasang, air laut tenang dan kadang-kala mengalir ke hulu sungai sehingga 10 kilometer. Waktu air surut, pinggir air jauh ke tengah laut.
- Kejadian pasang surut di bumi dihasilkan oleh tarikangraviti bulan dan matahari. Air pasang musim bungaialah air pasang besar yang berlaku apabila bulan danmatahari berada dalam satu garisan hasil daripada gabungan tarikan graviti matahari dan bulan

Rajah 5; Kejadian Pasang Surut
AIR PASANG SURUT
- Kejadian air pasang surut ialah kejadian aras air tinggi dan arad air rendah di laut.
- Berlaku akibat tarikan graviti bulan dan matahari.
- Tarikan graviti bulan menarik air laut di permukaan bumi yang menghadap ke bulan dan menghasilkan air pasang.
- Air pasang dan surut berlaku dua kali dalam tempoh 24 jam.
Rajah 6: Kejadian Pasang Surut Air
- jenis-jenis air pasang surut :
- Terdapat dua jenis air pasang surut :
a) Pasang perbani
b) Pasang anak
- Tarikan graviti menjadi lebih kuat apabila bulan dan matahari bertindak bersama menghasilkan air pasang pada paras maksimum.
- Pasang perbani berlaku apabila bulan, matahari dan bumi berada dalam kedudukan lurus.
- Jika bulan, matahari dan bumi berada pada sudut tegak, maka terjadilah pasang anak.
(Y) :D
ReplyDelete